Padang Pariaman – Bela Cintia mengalami trauma mendalam sejak tertembak peluru nyasar, ditambah lagi kegagalan saat operasi pengangkatan peluru yang memperburuk keadaannya.
Sang Ibu Leni Marlina (45) mengungkapkan, sejak operasi pertama pengangkatan peluru itu gagal, anaknya sering mengeluh sakit perut serta demam.
“Sampai sekarang, sudah 26 hari peluru itu bersarang di perutnya. Ia sering mengeluh sakit di bagian perut hingga demam,” katanya pada Kamis, 21 Maret 2024.
Ia menyampaikan, karena kejadian nahas itu, Bela menjadi pendiam dan raut mukanya selalu memperlihatkan rasa takut.
“Bela jadi pendiam dan selalu merasa waspada dan tidak mau keluar dari rumah,” ujarnya.
Leni mengaku sangat sedih dengan keadaan anaknya itu, hingga kini Bela masih terus melakukan kontrol ke rumah sakit.
Sedangkan, untuk operasi selanjutnya akan dilakukan tiga bulan mendatang karena menunggu luka pasca operasi pertama mengering.