“Karena kondisinya, pihak sekolah memberi izin kepada Bela. Dia (Bela) tetap menjalankan puasa, tetapi untuk ibadah salat tidak mampu karena perutnya tidak bisa ditekuk,” lirihnya.
Sementara itu, saat wartawan Sumbarkita mencoba mengonfirmasi ke pihak RSUD Pariaman mengenai kondisi Bela secara medis, hingga saat ini belum dijawab.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar MTs bernama Bela Cintia menjadi korban peluru nyasar, ia tertembak di bagian perut.
Peristiwa itu terjadi saat ia sedang di jalan pulang dari sekolah di Kampuang Dadok, Korong Balekok, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman.
Bela Cintia menjadi korban tertembak peluru nyasar pada 24 Februari 2024 hingga pelaku belum diketahui.