SUMBARKITA.ID – Puluhan masyarakat beserta karyawan PT Berkat Sawit Sejahtera (BSS), mendatangi lokasi pabrik yang terletak di Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Senin (16/1/2023).
Sebelumnya, pabrik tersebut ditutup berdasarkan SK Bupati Pasaman Barat Nomor 188.45/761/BUP-PASBAR/2022 tertanggal 22 Desember 2022.
Salah seorang masyarakat setempat, Rino, mengatakan kedatangan mereka untuk mempertanyakan alasan penutupan pabrik dan kapan pabrik tersebut bakal beroperasi. Menurutnya, penutupan pabrik berdampak terhadap ratusan karyawan dan masyarakat setempat.
“Sampai kapan pabrik ini ditutup? Akibat kondisi ini, tentu kami yang merasakan dampaknya karena kehilangan mata pencaharian. Apa sebenarnya permasalahan yang terjadi,” kata Rino.
Masyarakat lainnya, Ujang (48) juga menyayangkan hal tersebut. Ia mengaku kehilangan pekerjaan sejak aktivitas pabrik itu dihentikan. Sebelumnya, kata dia, dalam sehari saja dirinya bisa mendapatkan upah 100 hingga 150 ribu rupiah. Bahkan, jika panen melimpah upah bongkar sawit yang didapat bisa lebih.
“Kemana lagi kami harus mengadu. Jika pabrik tidak lagi beroperasi, keluarga kami di rumah mau makan apa? Kami tentunya butuh solusi terkait hal ini. Jangan tahunya cuma tutup pabrik saja, sementara yang merasakan dampaknya kami masyarakat kecil,” katanya.
Baca Juga: Ngeri, Tubuh Warga Pasaman Barat Nyaris Habis Dimangsa Buaya
Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat, Deliazari, menuturkan sejauh ini keberadaan pabrik sangat membantu perekonomian masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan pabrik tersebut.
Menurutnya, kehadiran PT BSS tak hanya membuka lapangan pekerjaan bagi karyawan atau buruh pabrik, namun masyarakat setempat juga meraup keuntungan dengan cara membuka warung kelontong.