SUMBARKITA.ID — Kelompok pengrajin benang emas khas Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mempunyai daya tarik tersendiri. Kelompok pengrajin ini salah satunya Riska Sulam dan Bunga Culam.
Baru-baru ini, kelompok pengrajin tersebut dikunjungi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pasbar Titi Hamsuardi dan rombongan.
Ketua Kelompok Bunga Culam, Husnijah merasa bangga atas kunjungan tersebut dan menyampaikan ucapan terima kasih.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas kunjungan serta motivasi dari Ketua Dekranasda dan Rombongan ke Industri Kelompok Menengah (IKM) di Nagari Air Bangis ini,” kata Husnijah kepada Sumbarkita.id, Sabtu (11/2/2023).
Husnijah kemudian menjelaskan ciri khas sulaman benang emas Air Bangis. Ada dua jenis sulaman, yakni sulaman emas muko dan sulaman emas tokat.
“Di sini jenis sulaman kita berupa dompet, sandal, selendang, hiasan dinding, alat pelaminan dan lainnya sesuai pesanan dari customer. Untuk pemasarannya tidak hanya di Kabupaten Pasaman Barat namun juga dari luar kabupaten,” ungkapnya.
Ia mengakui, kerajinan sulaman emas ini merupakan usaha rumahan. Pengrajinnya adalah ibu rumah tangga setempat, dengan tujuan untuk menambah pendapatan keluarga.
“Kami akan terus melestarikan budaya khas Air Bangis ini dengan merekrut anak muda, sehingga sulaman khas Air Bangis ini terus berkembang dan turun temurun nantinya,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Dekranasda Pasbar Titi Hamsuardi menyebutkan, sulaman benang emas air Bangis merupakan karya kreatif yang menarik dan unik. Menurutnya, sulaman benang emas ini banyak dipakai dalam keseharian masyarakat terutama untuk berbusana khususnya pada acara adat.
“Sulaman benang emas ini harus kita lestarikan, karena kerajinan ini adalah ciri khas dari Air Bangis yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Kabupaten Pasaman Barat, bahkan di Sumatera Barat,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar sulaman tersebut lebih dikreasikan tanpa menghilangkan ciri khas Air Bangis, sehingga anak muda sekarang lebih tertarik untuk menggunakan karya dalam negeri.
“Ke depan agar modelnya lebih divariasikan dengan berbagai macam model dan bentuk baik pada motif maupun yang lainnya,” imbuhnya. ***