“Korban mendapatkan kekerasan fisik di bagian kaki dan wajah, itu terlihat tidak normal di bagian itu. Untuk NKS merupakan korban kekerasan seksual itu kita tunggu hasil autopsi dulu. Karena hasilnya belum keluar,” tegasnya.
Diketahui, gadis malang itu dikenal sebagai pejuang keluarga dan pekerja keras. Pelajar yang mengenyam pendidikan di Institut National Safi’i (INS) Kayu Tanam itu baru saja tamat sekolah. Dia berencana melanjutkan kuliah dan sedang mengumpulkan biaya dari berjualan gorengan keliling kampung. Namun, hidupnya berakhir tagis. Dia hilang saat berjualan di sore hari, lalu ditemukan tewas terkubur tanpa busana dan tangan terikat di perkebunan yang cukup jauh dari keramaian penduduk.