SUMBARKITA.ID — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan melaksanakan sosialisasi pemanfaatan pangan untuk meningkatkan sadar pangan beragam bergizi sehat dan aman sebagai antisipasi pencegahan stunting di Posyandu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ekadiana Oktavia mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka Stunting di Pasbar.
“Salah satunya adalah masih rendahnya kualitas makanan bergizi yang dikonsumsi masyarakat,” kata Ekadiana di Simpang Empat, Jumat (3/3/2023).
Ia mengatakan sosialisasi itu dilakukan di dua posyandu yakni Posyandu Pasir Bintungan Aia Gadang dan Posyandu Tongar, Kecamatan Pasaman.
“Sosialisasi itu dalam bentuk menyampaikan kepada ibu-ibu yang punya balita agar mengkonsumsi pangan beragam bergizi sehat dan aman,” ujarnya.
Ia menyebutkan makanan beragam bergizi itu seperti nasi, ikan, sayur dan buah. Artinya gizi yang dikonsumsi harus lengkap.
“Setiap bulan nanti akan kita pantau apakah ada perubahan terhadap perilaku masyarakat, khususnya ibu-ibu,” imbuhnya.
Disebutkan, bahwa berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) diketahui angka stunting di Pasaman Barat tahun 2022 berada pada angka 35,5 persen atau di atas rata-rata nasional yang tercatat 21,6 persen.
“Pada tahun 2021 angka prevelensi stunting Pasaman Barat ada diangka 24 persen. Dibanding periode tahun 2021, angka prevelensi stunting di tahun 2022 mengalami peningkatan 11,5 persen,” tandasnya. ***