SUMBARKITA – Puncak perhelatan Tabuik baru saja usai di Pariaman, kebudayaan yang sangat lekat dengan daerah yang identik dengan makanan sala lauk tersebut.
Namun ternyata, bukan hanya Tabuik, saja yang menjadi hal unik dari Pariaman.
Ditelisik dari geografi, Pariaman merupakan wilayah ‘rantau’ dari Alam Minangkabau yang mana kawasannya terbagi dalam dua daerah administrasi yakni Kota dan Kabupaten.
Salah satu keunikan yang cukup melekat di masyarakat dengan Pariaman adalah, ‘Uang Japuik‘.
Baca Juga : Bungo Salapan pada Tabuik Sering Dijadikan Pelaris Dagangan, Apakah itu Perbuatan Syirik?
Seperti semua daerah di Minangkabau. Pernikahan di Pariaman mesti sesuai dengan syariat dan adat.
Bahkan pepatah mengatakan “nikah bawali bapak, kawin bawali mamak, enau tetap sigai berjalan”.
Artinya pernikahan mesti sesuai dengan ajaran agama dan mesti memenuhi ketentuan adat.
Di Pariaman, dalam prosesi pernikahan ada adat uang jemputan. Uang ini mesti disiapkan oleh pihak perempuan untuk pihak laki-laki.
Baca Juga : Alasan Gambar Kalajengking Selalu Ada di Bagian Pangkek Ateh Tabuik Piaman
Untuk jumlahnya sangat bergantung pada pencapaian dan status laki-laki.