Padang – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut Sumatera Barat sebagai salah satu wilayah berisiko bencana paling tinggi di Indonesia setelah Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendy saat kegitan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Gedung Youth Center Kota Padang, Jumat 26 April 2024.
“Secara nasional ditahun 2023 bencana di Sumbar terjadi sebanyak 5.400 bencana, berarti angka partisipasi bencana Sumatera Barat ini sekitar 10,18%. Artinya setiap satu setengah hari itu terjadi bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan kepada pemerintah Provinsi Sumbar untuk serius menyikapi langkah pencegahan resiko bencana yang terjadi di Sumbar.
“Kemarin juga sudah saya tekankan bahwa masing-masing kabupaten kota harus betul-betul mengenal tipe bencana di daerahnya. Tidak cukup hanya memahami pencatatan secara umum tapi harus betul-betul percaya kemudian juga memiliki informasi yang lengkap data yang cukup di masing-masing daerahnya termasuk keadaan geologi maupun geografi,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebut berdasarkan data penelitian, dari seluruh kabupaten kota yang ada di Sumbar, terdapat dua ancaman bencana sekaligus yaitu gempa bumi dan tsunami.
“Oleh karena itu, dalam upaya kesiapsiagaan bencana, di Kota Padang telah ditetapkan batas landasan tsunami berupa blue line di beberapa titik,” terangnya.