Padang – Penguatan kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko dan perencanaan terpadu serta kerja sama di bidang kebencanaan merupakan strategi yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana.
Hal itu dipaparkan Wali Kota Padang Hendri Septa pada sarasehan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 di Gedung Youth Centre Padang, Jumat (26/4/2024).
“Salah satu misi kita adalah menciptakan masyarakat sadar, peduli dan tangguh bencana,” ungkap Hendri Septa.
Untuk itu, salah satu kegiatan yang dilakukan Pemko Padang adalah penguatan uji sistem peringatan dini pada tanggal 26 setiap bulannya.
“Kemudian pemasangan rambu-rambu dan papan informasi, pemasangan tsunami safe zone, uji kelayakan dan bangunan potensial shelter,” sambungnya.
Hendri Septa merincikan terdapat 25 buah marka blue line, 20 papan informasi dan 6 unit rambu, sirene EWS, Pusdalops PB. Selain itu didukung juga dengan Padang Command Center 112 untuk layanan kedaruratan.
“Hingga saat ini terdapat 43.550 rumah teredukasi oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) kelurahan untuk melakukan penyuluhan kebencanaan secara ‘door to door’sehingga masyarakat mendapat informasi yang akurat,” katanya.
Saat ini Kota Padang mempunyai 151 sekolah tangguh bencana dan 25 kelurahan tangguh bencana.