SUMBARKITA.ID — Ranah 3 Warna menjadi sekuel dari trilogi cerita Negeri 5 Menara yang mengisahkan seorang santri rantau berdarah Minangkabau sebagai tokoh utama.
Film ini diangkat dari novel kedua karya novelis asal Maninjau, Ahmad Fuadi.
Sama seperti novelnya, Ranah 3 Warna akan membawa kisah tentang persahabatan dan perjuangan dalam meraih impian.
Dikisahkan, Ali Fikri sebagai tokoh utama tak pernah ingin bersaing dengan sahabat satu kampungnya yang bernama Randai.
Namun, Randai selalu menjelma sebagai bayang-bayang dari pencapaian Alif. Baik itu dalam pendidikan maupun percintaan.
Setamat dari pondok pesantre, Alif melanjutkan kuliah ke Univesitas Padjajaran (Unpad). Sementara Randai berhasil masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus yang dicita-citakan Alif sejak dulu.
Tak hanya itu, saat Alif menaruh perasaan kepada seorang gadis yang juga teman sekampusnya yang bernama Raisa, Randai terlihat lebih mahir dalam mengambil hati Raisa.
Baca Juga: Ini Empat Film Berlatar Belakang Sumatera Barat yang Cocok Temani Akhir Pekan
Saat itu, kesabaran Alif betul-betul diuji dalam mempertahankan persahabatannya dengan Randai.
Alif Fikri memiliki keinginan besar untuk dapat menempuh pendidikan hingga ke ujung dunia, seperti yang telah dilakukan idolanya, B.J. Habibie.
Dalam perjalanan meraih mimpinya itu, Alif dihadapkan dengan berbagai hambatan dan ujian.
Alif kerap kali mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari teman dan orang dekatnya. Ia sering diremehkan, dicaci, dan dipandang sebelah mata.
Meskipun begitu, keteguhan Alif tidak berubah sama sekali. Satu kunci yang selalu ia pegang erat dalam menghadapi setiap masalah yaitu “man shabara zhafira,” barang siapa bersabar maka dia akan beruntung. Beruntung dalam pertaruhan hidup.
Film Ranah 3 Warna telah mulai tayang sejak 30 Juni lalu. Film ini diproduksi MNC Pictures dengan Guntur Soeharjanto sebagai sutradara.
Amanda Rawles menjadi salah satu yang ikut berperan dalam film Ranah 3 Warna. Selain dia, juga ada Arbani Yasiz, Teuku Rassya, Maudy Koesnaedi, dan masih banyak lagi. (*)