Keluarga kedua yang menerima bantuan yakni keluarga Ica, seorang janda dengan empat orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Selama ini, keluarga tersebut tinggal menumpang di sebuah rumah yang disediakan oleh tetangga dan pemerintah nagari, karena tempat tinggal berupa rumah kecil mereka sebelumnya telah habis rusak akibat gempa.
Dalam pengadaan bantuan itu, pihak Nagari bekerja sama dengan mahasiswa KKN asal Unand yang diketuai oleh mahasiswa FISIP Unand bernama Eep.
“Kami mendukung pengadaan bantuan ini karena menyesuaikan dengan kondisi masyarakat yang butuh hunian layak pasca gempa,” ungkap Sri, penanggung jawab dalam program kerja mahasiswa KKN tersebut.
Baca Juga : Bantuan Rumah Rusak Akibat Gempa Tak Kunjung Turun, Pemkab Pasaman Barat: Warga Mohon Bersabar
Kendati sudah membantu pembangunan dua huntara, ia menyebut masyarakat setempat di Kajai masih banyak yang membutuhkan bantuan tempat tinggal yang lebih layak.
“Semoga saja ada bantuan huntara lagi, soalnya masih banyak rumah yang rusak,” pungkas mahasiswa hukum tersebut.
Para mahasiswa KKN di Nagari Kajai sendiri beranggotakan 25 orang dengan dibimbing dosen jurusan teknik sipil Unand, Prof Abdul Hakam. (*)
Editor : Putra Erditama