Sumbarkita – Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Sumatera Barat (Sumbar) diprediksi akan diwarnai lonjakan aktivitas masyarakat mulai dari peribadatan, perjalanan wisata, hingga arus lalu lintas yang diperkirakan meningkat. Untuk memastikan keamanan, Polda Sumbar bersama sejumlah instansi terkait menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Singgalang 2024 di Mapolda Sumbar, Selasa (17/12).
Operasi Lilin Singgalang akan berlangsung selama 13 hari mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Fokus pengamanan mencakup 411 titik di Sumatera Barat termasuk gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, dan lokasi perayaan malam pergantian tahun. Selain itu, ancaman bencana alam akibat erupsi Gunung Marapi serta risiko kepadatan lalu lintas di jalur utama dan Tol Padang-Sicincin turut menjadi perhatian utama.
Kabag Kerma Biro Ops Polda Sumbar, AKBP Hardeny menyebutkan bahwa faktor cuaca ekstrem dan aktivitas Gunung Marapi perlu diantisipasi secara serius. Lalu, jalan tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 km yang mulai beroperasi akan menjadi magnet baru bagi pemudik dan wisatawan.
“Erupsi Marapi bisa terjadi sewaktu-waktu dan berpotensi menimbulkan bencana susulan seperti banjir lahar dingin dan longsor. Kemudian, Tol Padang-Sicincin adalah suasana baru di perayaan tahun ini. Tol akan meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga memerlukan pengawasan ekstra untuk mencegah kecelakaan,” ungkapnya.
Kepadatan kendaraan juga diprediksi akan terjadi di jalur Lembah Anai menuju Bukittinggi, terutama setelah perbaikan jalan yang sempat rusak akibat banjir lahar pada beberapa bulan lalu.
Selain bencana dan lalu lintas, ancaman terorisme juga menjadi salah satu atensi utama Polri. Tempat ibadah dan pusat keramaian disebut sebagai lokasi rawan yang membutuhkan pengamanan ketat.
“Aksi terorisme bisa terjadi kapan saja, terutama di momen perayaan seperti Natal dan Tahun Baru. Polri dan instansi terkait akan memperkuat pengamanan di gereja-gereja serta tempat wisata,” tegas Hardeny.