Sumbarkita – Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Berikut ini profil singkat politikus asal Sumatera Barat (Sumbar) itu.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi adalah seorang konsultan politik Indonesia yang dikenal luas karena kiprahnya di dunia komunikasi politik dan survei opini publik. Lahir pada 11 Oktober 1979 di Bukittinggi, Sumatera Barat, Hasan berasal dari keluarga Minangkabau. Ibunya merupakan adik dari cendekiawan Muslim terkemuka, Ahmad Syafi’i Ma’arif.
Hasan menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kampung halamannya, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), lulus pada tahun 2004 dengan gelar Sarjana Ilmu Politik.
Karier profesionalnya dimulai sebagai wartawan di harian Kompas pada tahun 2005–2006. Setelah itu, ia menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008. Pada tahun yang sama, Hasan mendirikan lembaga survei Cyrus Network, yang kemudian dikenal luas dalam bidang survei opini publik dan strategi kampanye politik.
Hasan Nasbi juga dikenal sebagai konsultan politik yang berperan dalam berbagai kampanye politik, termasuk menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka untuk pemilihan umum Presiden Indonesia 2024.
Pada 19 Agustus 2024, Hasan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), sebuah lembaga baru setingkat kabinet yang dibentuk untuk menggantikan peran juru bicara presiden dan mengoordinasikan komunikasi pemerintah.
Kontroversi “Kepala Babi” dan Pengunduran Diri
Pada Maret 2025, Hasan Nasbi menjadi sorotan publik setelah menanggapi aksi teror berupa pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana.
Dalam komentarnya, Hasan menyarankan agar kepala babi tersebut “dimasak saja”, yang kemudian menuai kritik luas karena dianggap tidak sensitif terhadap ancaman terhadap kebebasan pers.