Sumbarkita – Maraknya kasus keracunan yang menimpa para siswa usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berujung pada desakan agar program tersebut dihentikan.
Desakan tersebut datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Menurut mereka, program MBG harus dihentikan usai rentetan kasus keracunan MBG di berbagai daerah.
ICW menilai bahwa kualitas makanan yang disedikan tidak memenuhi standar gizi minimal, yakni mencakup segi kandungan protein, vitamin, maupun keragaman menu.
“Kemudian, terdapat temuan siswa di sekolah disajikan telur rebus yang tak layak dikonsumsi. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tak sedap,” tulis peneliti ICW yang disadur pada Jumat (25/4).
ICW juga menyoroti terdapat ketimpangan layanan dan kualitas MBG antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Salah satunya adalah temuan wadah makanan yang berbahan plastik tipis. Hal ini itu dinilai berbahaya karena bahan kimia dapat keluar jika wadah ditaruh makanan panas.
“Ini menunjukan tidak adanya standarisasi layanan dalam pelaksanaan MBG. Mengacu pada hal-hal di atas, Presiden Prabowo harus menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan proyek MBG,” tegas ICW.
Sebelumnya, sejumlah kasus keracunan MBG terjadi di beberapa daerah. Ratusan siswa menjadi korban keracunan MBG. Mayoritas korban MBG mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.
Setidaknya, sejauh ini terdapat enam kasus keracunan menu MBG. Beberapa di antaranya yakni terjadi di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, kasus keracunan yang menimpa 78 siswa. Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).