PADANG, SUMBARKITA – Tak dapat dipungkiri tokoh asal Sumatra Barat (Sumbar) memiliki peran dan kontribusi penting dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dari segudang tokoh-tokoh kebanggaan Ranah Minang itu terselip nama Sutan Aswar. Namanya mungkin tak setenar Mohammad Hatta, Tan Malaka, atau Haji Agus Salim.
Namun apa yang dilakukan pria yang pernah mewakili ABRI untuk duduk menjadi anggota MPR-DPR RI tahun 1966-1976 itu amat membekas bagi dunia penerbangan di Indonesia.
Selain menjadi salah satu tokoh yang turut serta mendirikan Angkatan Udara Republik Indonesia, Sutan juga adalah orang pertama yang menciptakan bahan bakar avtur atau bensin untuk pesawat terbang.
Sutan Aswar lahir di Padang pada 23 Juni 1925 dan wafat di Jakarta pada 27 Agustus 2006 lalu. Pria yang pernah tercatat sebagai siswa Technische Hoogeschool yang merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung itu pernah bergabung dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di dalam suasana Agresi Militer Belanda I, Sutan Aswar bersama Mardjoeki dan Soegiman mencoba mengembangkan produksi bensin udara di Jambi dengan menggunakan metode destilasi.
Saat itu, Sutan bersama rekan-rekannya tadi menggunakan pelatan yang sangat sederhana sisa-sisa peninggalan Jepang. Meskipun tak satupun dari peralatan itu yang bisa dioperasikan untuk memproduksi bensin udara.
Akan tetapi itu semua tidak menyurutkan langkahnya. Dengan semangat dan kerja keras, Sutan Aswar akhirnya berhasil menciptakan bensin udara dengan kadar oktan 95.