SUMBARKITA.ID — Partisipasi pemilih pemula dan muda di Pariaman rendah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menyoal itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman melakukan riset terhadap pemilih tersebut untuk menyonsong pemilu serentak 2024.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Pariaman, Abrar Aziz mengatakan, riset itu melibatkan tim Fisipol Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat (Sumbar).
“Sebelumnya pada pemilu 2019 partisipasi pemilih pemula dan muda di Pariaman sangat rendah. Untuk itu kami telah memberikan sosialisasi. Nah lalu kami lakukan riset melalui Fisipol UM Sumbar untuk melihat sejauh mana efektifitas sosialisasi itu,” ungkap Abrar Aziz pada Sumbarkita.id, Rabu (28/12/2022).
Dikatakannya, pemilih pemula dan muda di Pariaman sebanyak 51 persen dari jumlah seluruh pemilih di kota itu. Jumlah tersebut cukup banyak sehingga penting bagi KPU melakukan riset tersebut.
Perihal itu, Ketua peneliti riset tersebut Didi Rahmadi mengungkapkan meskipun pada 2019 partisipasi pemilih pemula dan muda terhadap pemilu masih rendah, namun saat ini kesadaran politik mereka sudah terbangun.
“Hasil riset kami menunjukan bahwa kesadaran politik pemilih pemula dan muda terhadap pemilu saat ini sudah terbangun namun masih ada catatan yang harus diperhatikan KPU Pariaman,” ungkap Didi.
Ia menjelaskan, penting bagi KPU untuk melibatkan pemilih pemula dan muda dalam hal ini siswa atau pelajar setingkat SMA dalam akselerasi politik.
“Artinya usia muda harus dijadikan sebagai subjek dalam pemilu bukan hanya menjadikan mereka sebagai objek,” kata Didi.
Dengan begitu, lanjutnya, pemilih pemula dan muda merasa bahwa pemilu merupakan kepentingan bagi mereka, kesadaran politik mereka bisa berdampak pada keseharian sehingga partisipasi bisa diwujudkan.
“Pemilih pemula dan muda ini adalah penerus kepemimpinan berikutnya. Mereka adalah penerus demokrasi. Maka penelitian ini menjadi menarik untuk di diseminasikan,” katanya. ***