Namun cekcok itu rupanya tak berhenti di lapangan. Afis Yunanda mengaku, usai kejadian itu dirinya dipanggil ke Kantor Satpol PP Payakumbuh.
“Saya dipanggil lagi di kantor (Satpol PP) Payakumbuh usai bertanding. Saya dan beberapa rekan dikumpulkan tengah malam. Saya heran kenapa masalah di lapangan sampai dibawa ke dalam pekerjaan,” kata Afis Yunanda.
Masih berdasarkan kronologi yang disampaikan Afis Yunanda, sesampai di kantor Satpol PP Payakumbuh tengah malam, dirinya dan beberapa rekan dikumpulkan dan ditampar satu persatu oleh Kasi Ops Satpol PP Bobi Andika.
Usai mendapatkan tamparan, Afis Yunanda mengaku pusing dan pergi keluar.
“Saya sudah tidak ada tenaga karena siap bertanding, ditambah saya juga sudah ditampar dan pusing,” kata dia.
Afis Yunanda melanjutkan, penganiayaan tak berhenti di sana. Usai ditampar, dia mengaku kembali dipanggil oleh petinggi Satpol PP Payakumbuh.
“Saya kembali diadu untuk berkelahi dengan rekan saya Afdal oleh Sekretaris Satpol PP Dewi Novita. Saya sudah berkali-kali mengatakan kalau saya tidak berani, saya sudah lemas tidak bertenaga dan pusing usai ditampar,” katanya.
“Akhirnya saya pergi berjalan ke arah Afdal untuk minta maaf, namun Dewi Novita kembali lagi mengadu kami untuk berkelahi. Dewi Novita bertanya kepada Afdal sudah atau belum, lalu Afdal menjawab belum dan langsung menyerang dan memukuli saya beberapa kali sampai saya tumbang. Kejadian itu disaksikan Bobi Andika Kasi Ops Satpol PP, Dewi Novita dan beberapa rekan di Satpol PP malam itu,” sambungmya.