Padang – Bendera merah putih dan spanduk bertuliskan “Merdeka dari Batubara” tampak berkibar di sekitar PLTU Teluk Sirih dan sepanjang pesisir pantai Kota Padang pada Minggu (18/8).
Bendera dan spanduk yang dikibarkan oleh Roehana Project bersama Trend Asia itu untuk mengingatkan semua pihak perihal kerusakan lingkungan dan pencemaran udara oleh industri berbahan bakar batubara.
“Kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua bahwa tidak ada kemerdekaan di udara yang tercemar,” ujar Jaka HB, Ketua Yayasan Roehana Independen Indonesia atau Roehana Project.
Jaka menjelaskan bahwa kampanye ini semakin mendesak karena kerusakan lingkungan yang semakin cepat eskalasinya. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh PLTU berbahan bakar batubara telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, seperti tingginya angka kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), nelayan yang harus melaut lebih jauh, hingga perubahan ekonomi masyarakat yang kini harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk kesehatan.
“Karena itu, sudah saatnya kita mengakhiri penggunaan energi kotor. Kami ingin udara bersih dan transisi energi yang berkeadilan,” tegas Jaka.
Ia juga menyoroti momen kemerdekaan sebagai waktu yang tepat untuk refleksi.
“Apakah kita sudah benar-benar merdeka? Jika benar, mengapa kita masih menghirup udara kotor yang merusak paru-paru kita?” tanyanya.