Jaka menjelaskan bahwa pemilihan tiga lokasi untuk penerbangan spanduk ini didasarkan pada keterwakilan Padang sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat. PLTU Teluk Sirih dipilih karena merupakan sumber pembangkit listrik yang menggunakan batubara, Pantai Air Manis karena terkait dengan legenda Malin Kundang yang durhaka kepada orang tua, dan landmark Kota Padang yang merepresentasikan ibu kota provinsi.
“Penggunaan batubara untuk PLTU turut menyumbang racun di udara yang dihirup masyarakat. Sumatera Barat sendiri memiliki dua PLTU berbahan bakar batubara, yakni Ombilin dan Teluk Sirih,” jelasnya.
Sebagai bagian dari kampanye ini, Roehana Project dan Trend Asia juga akan mengadakan diskusi film Baradwipa di Menyala Coffee, daerah Purus, pada Senin (19/8).
Sementara itu, juru kampanye Trend Asia, Novita Indri, menambahkan bahwa dampak krisis iklim sudah dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan saat ini, dan PLTU menjadi katalisator dari kerusakan tersebut.
“Jika Indonesia serius ingin memenuhi komitmennya dalam Perjanjian Paris untuk mengatasi perubahan iklim, maka sudah seharusnya pemerintah segera memensiunkan PLTU dan beralih ke energi terbarukan yang berkeadilan,” tutupnya.