SUMBARKITA.ID — Saat ini kasus COVID-19 kembali meningkat di Indonesia. Kenaikan kasus ini disebabkan merebaknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Penelitian yang diterbitkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan BA.5 menular sekitar 35 persen lebih cepat dari BA.2. Sementara, BA.4 tumbuh 1 persen lebih cepat. Artinya, kemungkinan besar BA.5 akan segera menjadi varian Covid-19 yang dominan di Tanah Air.
Para ahli menemukan bahwa subvarian ini lebih mudah menular dibandingkan subvarian sebelumnya. Tidak seperti Covid varian awal di mana demam menjadi ciri utama, gejala yang paling banyak dikeluhkan adalah sakit kepala.
Adapun ciri-ciri sakit kepala akibat Omicron, yaitu:
- Sakit kepala berkembang menjadi sedang hingga sangat menyakitkan
- Kepala terasa berdenyut, menekan, atau menusuk
- Rasa sakit terjadi di kedua sisi kepala, bukan hanya di satu bagian
- Sakit kepala yang muncul bisa berlangsung selama lebih dari tiga hari
- Sakit kepala yang dirasakan menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa
- Rasa sakit pada kepala cenderung muncul di awal infeksi terjadi
Meski sudah divaksinasi lengkap, Anda masih bisa mengalami gejala Covid, termasuk varian baru Omicron.
Selain sakit kepala, gejala lainnya adalah:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Bersin
Melansir CNBC, meski beberapa gejalanya mirip, Omicron BA.4 dan BA.5 sedikit berbeda dengan varian Alpha. Mereka yang menderita Alpha lebih mungkin mengalami sesak napas dan kehilangan rasa atau penciuman, selain beberapa gejala yang d atas seperti batuk dan sakit kepala. (*)