Sumbarkita – Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus memperkuat langkah mitigasi terkait isu Gempa Megathrust Mentawai-Siberut yang belakangan mencuat.
Pemko Padang telah mengambil berbagai langkah konkret, termasuk memperkuat fasilitas vital yang mendukung kesiapsiagaan bencana.
Di antara langkah yang diambil, Pemkot Padang telah memperbarui rambu-rambu jalur evakuasi, menyediakan shelter, dan memasang sirine peringatan tsunami di berbagai titik strategis.
Pemko juga telah menetapkan zona aman tsunami atau kawasan hijau yang ditandai dengan warna di beberapa titik jalan, sehingga memudahkan evakuasi bagi warga dan wisatawan.
Tercatat ada 27 titik garis biru zona aman tsunami atau blue line save zone tsunami di kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut.
Titik tersebut sebagai titik yang diprediksi jika terjadi tsunami di kota setempat maka di situ merupakan titik aman.
Penempatan titik tersebut sesuai dengan pemetaan dan kajian yang dilakukan dan titik itu memanjang di Kota Padang.
Ukuran garis biru itu bermacam-macam tergantung lebar jalan. Ada yang tiga meter bahkan ada yang lima meter lebarnya.
“Jika gempa terjadi warga yang ada di zona merah dapat melakukan evakuasi ke titik tersebut. Jarak titik itu ada yang 2 kilometer dari laut dan ini tergantung banyaknya bangunan antara pantai dengan titik aman tersebut,” kata Asisten I Pemkot Padang Edi Hasymi beberapa waktu lalu.