“Kami tidak ingin pemerintah daerah, termasuk walinagari, tidak mendapat perhatian dari pemerintah provinsi. Kami akan berkolaborasi dengan mereka. Jadi, ketika kami datang ke daerah, kami tidak hanya datang tiba-tiba ke masjid atau datang tengah malam tetapi kami akan secara resmi mengundang bupati atau wali kota untuk berdialog dengan kami,” tambahnya.
Dalam upayanya untuk meningkatkan minat investor di Sumbar, Epyardi juga berjanji akan membuat peraturan daerah (Perda) pada tahun pertama pemerintahannya yang melibatkan ninik mamak, bundo kanduang, dan parik paga.
Dia bilang Perda tersebut akan memberikan kepastian hukum terkait status tanah ulayat di Sumbar, sehingga para investor merasa lebih nyaman.
“Saya tidak ingin melihat jalan provinsi ditanami pohon pisang oleh rakyat, atau jalan provinsi yang dipenuhi ikan. Sindiran ini sangat menyakitkan, dan menjadi tugas berat yang harus kami selesaikan ke depan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Epyardi Asda-Ekos Albar diantar ribuan pendukungnya menuju kantor KPU Sumbar.
Pantauan Sumbarkita, Epyardi dan Ekos tiba dengan mengendarai ATV setelah sebelumnya menunaikan salat zuhur di Masjid Raya Sumbar.
Arak-arakan meriah ini diiringi oleh tabuhan tambua dan sorak-sorai pendukung yang berasal dari berbagai kader partai politik pengusung, relawan, serta komunitas yang mendukung pasangan ini.
Pasangan Epyardi-Ekos menjadi calon kedua yang resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat untuk periode 2024-2029.