PADANG, SUMBARKITA – Tato atau seni rajah tubuh pada masyarakat Kepulauan Mentawai diperkirakan menjadi yang tertua di dunia bahkan melebih tua dari seni tato Mesir Kuno.
Fakta itu diperoleh hasil penelitian Dosen Seni Rupa Universitas Negeri Padang (UNP) Ady Rosa pada tahun 1994 saat ia mengerjakan tesis untuk menyelesaikan program magister di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seni rajah tubuh Mentawai diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 Sebelum Masehi (SM). Sementara itu, berdasarkan Encyclopaedia Britannica seni serupa di di Mesir baru ada sejak 1300 SM.
Warisan sejarah itu pulalah yang diwariskan pemuda asal Mentawai Pitto Gagai atau kerap disapa Joel yang tergabung dalam komunitas Sittasi Mattaoai.
Joel merupakan satu di antara segelintir seniman tato Mentawai atau Sipatiti dari generasinya yang hingga kini masih aktif.
Dalam bazar dan pameran Festival Merah Putih yang digelar di GOR HTT, Kota Padang pada Senin (15/8) Joel turut hadir melapak untuk memamerkan suvenir-suvenir khas Mentawai.
Pada malam itu juga, Joel tengah menanti seorang model yang akan ditato yang juga merupakan putra asli Mentawai.
Kendati sudah belasan tahun menekuni seni rajah tubuh, Joel enggan disebut sebagai seorang penato atau seniman tato profesional.
Pasalnya, Joel hingga kini tidak memiliki studio tetap. Selain itu, ia juga tidak mematok tarif tetap kepada orang yang akan menggunakan jasanya.