Misalnya, pembangunan di daerah rawan banjir atau di zona pesisir yang rentan terhadap badai dapat meningkatkan risiko kerusakan dan korban jiwa saat bencana terjadi.
3. Pengabaian Lingkungan
Eksploitasi alam yang berlebihan, seperti penebangan hutan secara besar-besaran atau penambangan yang tidak terkontrol, dapat mengurangi kemampuan lingkungan untuk menahan bencana alam, seperti tanah longsor atau banjir.
4. Penggunaan Sumber Daya Alam
Eksploitasi sumber daya alam, seperti air tanah atau tanah yang subur, tanpa memperhitungkan dampak jangka panjangnya, juga dapat meningkatkan risiko bencana alam, seperti kekeringan atau erosi tanah.
5. Ketidakseimbangan Ekosistem
Perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, yang pada gilirannya dapat memperburuk dampak bencana alam.
Misalnya, pengurangan lahan basah yang berfungsi sebagai penyerap air dapat meningkatkan risiko banjir.
Meskipun tidak semua bencana alam langsung disebabkan oleh manusia, kontribusi manusia terhadap perubahan lingkungan dan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas beberapa jenis bencana alam, serta meningkatkan kerentanan manusia terhadap dampaknya.
Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mempertimbangkan dampak dari aktivitas mereka terhadap lingkungan dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bencana alam di masa depan.