Sumbarkita – Kepolisian dan Jaksa Jepang yang menangani kasus kematian Josi Putri Cahyani, WNI asal Padang Pariaman yang tewas dibunuh di Jepang mengungkapkan hasil visum terhadap jasad Josi.
Sebelumnya, kasus kematian Josi yang jasadnya ditemukan tergeletak di sebuah apartemen di Jepang terbilang rumit. Pasalnya kepolisian dan jaksa sulit mendapatkan bukti-bukti keterlibatan pria bernama Keiichiro Kajimura sebagai orang yang bertanggungjawab atas kematian WNI tersebut.
Pria Jepang bernama Keiichiro Kajimura merupakan kenalan Josi yang ditahan beberapa hari setelah penemuan jasad Josi. Namun minimnya petunjuk untuk menjerat K sebagai pelaku pembunuh Josi membuat polisi hanya menetapkan pasal ‘penelantaran jasad’ terhadap K.
Seiring waktu berjalan, kepolisian terpaksa menguji sample pada bagian leher korban sehingga diketahui bahwa ada bukti kekerasan berupa cekikan di leher Josi sebelum meninggal dunia.
Kapolres Pariaman AKBP Andreanaldo, mewakil kepolisian dan jaksa yang menangani kasus Josi menjelaskan kepada Sumbarkita terkait kunci dari pengungkapan kasus tersebut.
“Kasus ini bagi kepolisian dan jaksa Jepang terbilang kasus yang rumit. Bukti-bukti minim serta sulit menetapkan bahwa korban dibunuh,” ujar AKBP Andreanaldo usai pertemuan dengan pihak Jepang, Kamis (22/2/2024).
Namun usut punya usut, lanjut Kapolres, penyidik Jepang mengambil sample pada bagian leher jasad Josi.
“Nah ada semacam sample yang mereka ambil pada bagian leher. Sample itu diuji dengan alat sehingga jika material (kelenjer) yang dijadikan sample itu pecah maka kuat indikasi bahwa korban dicekik,” ungkap Kapolres.