“Kami tadi sudah monitoring ke lapangan bersama Pak Bhabinkamtibmas, Kasi Trantib Kecamatan, dan sejumlah pihak nagari. Dan terkait laporan masyarakat ini, kami juga akan bersurat kepada DLH dan sejumlah dinas terkait lainnya di Painan,” kata Randi.
Menurutnya, pemerintah nagari tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan segera mencarikan solusi terbaik terkait keluhan masyarakat tersebut.
“Jika seandainya tidak ada tanggapan dari dinas lingkungan hidup, maka kami akan jemput bola dan mendatangi langsung pihak-pihak terkait. Namun demikian, kami juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang nantinya dapat merugikan diri sendiri. Hal ini merupakan PR kita bersama dan mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” ucapnya lagi.
Kepala Kampung Pasar Gompong, Nagari Kambang Barat, Januarmansyah mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menyarankan kepada pengelola ayam potong untuk mengurangi kapasitas ayam tersebut. Hal itu, kata dia, untuk menghindari aroma tidak sedap yang ditimbulkan oleh ayam tersebut.
“Memang kami akui, akhir-akhir ini baunya agak merebak sehingga membuat masyarakat resah. Sebelumnya, stok ayam itu hanya puluhan saja, tapi sekarang sudah mencapai ratusan. Jadi, kemungkinan karena stok ayam ini tambah banyak, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menjadi keresahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia pun mengaku sudah mendatangi pihak pengelola dan menyarankan agar pasokan ayam tersebut dikurangi dan tidak boleh ditumpuk atau dikandangkan.
Pihak pengelola, kata dia, sudah mengakui kesalahan tersebut. Namun demikian, pihak nagari tetap menyarankan agar pihak pengelola tidak menumpuk lagi ayam potong di lokasi tersebut.
Ia menyampaikan kepada pengelola, jika dalam sehari hanya laku sekitar 20 ekor, maka sebanyak itu pula yang dibawa ke tempat pemotongan, tidak boleh lebih.
“Nanti akan kami sampaikan secara tertulis kepada pihak pengelola ayam potong tersebut. Dan kami menyarankan agar mereka membuat surat pernyataan dan mengurus izin terlebih dahulu,” kata Januarmansyah.