Rina menghimbau seluruh anggota PHRI di Sumatera Barat agar selalu memantau akun Google Bisnis hotel masing-masing minimal setiap 30 menit sekali.
“Sekarang mungkin aman, tapi 10 menit kemudian sudah diretas lagi,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa peretas ini bekerja sangat cepat, tidak hanya menyerang hotel-hotel di Sumbar, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Dalam hitungan menit, selalu ada laporan baru mengenai akun Google Bisnis hotel yang dibajak,” tambahnya.
Selain itu, manajemen hotel juga diimbau untuk membuat disclaimer di media sosial dan menyebarkannya secara serentak, guna menginformasikan dan memperingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu dan selalu memastikan kembali ketika melakukan pemesanan langsung ke hotel.
“PHRI akan berkoordinasi dengan BPP PHRI untuk mengambil langkah selanjutnya. Yang pasti, hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dihentikan karena bisa mencoreng citra dunia perhotelan kita dan menimbulkan isu kepercayaan di masa depan,” tuturnya.
Rina juga berharap agar pemerintah segera turun tangan dan mencarikan solusi agar peretasan ini tidak terus terjadi dan merusak dunia digital.
“Saat ini, kegiatan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari dunia digital. Jika tidak ada kepastian keamanan dalam penggunaannya, masyarakat akan menjadi bingung dan panik,” pungkasnya.