Sumbarkita – Jembatan terkenal di Kota Batam, Kepulauan Riau, rupanya kerap dijadikan lokasi bunuh diri. Tercatat menurut laporan media lokal setempat, ada 6 percobaan dan lima kematian pada pertengahan 2024 ini.
Jembatan Barelang itu akhirnya dirukiah oleh warga dan dan Yayasan An Nubuwwah Batam pada 19 Juli, lantaran fenomena bunuh diri di Jembatan Barelang Batam sangat memprihatinkan.
Rukiah dipimpin oleh Ketua yayasan, Muhammad Candra P. Pusponegoro, dimulai dengan salat hajat dan salat ghoib, serta menabur air yang didoakan di sekitar jembatan.
Menurutnya, beberapa pasien yang diruqiah didapati mengalami depresi dan halusinasi berupa mendengar bisikan untuk bunuh diri di jembatan tersebut. Meskipun belum pernah ke sana, pasien-pasien ini mengetahui lokasi jembatan.
Warga juga melakukan salat gaib di jembatan itu untuk mendoakan arwah agar tenang. Langkah preventif ini diharapkan dapat mengurangi kasus bunuh diri di Jembatan Barelang serta bertujuan menghilangkan kesan angker jembatan tersebut dan mendukung aktivitas UMKM di sekitarnya.
Yayasan An Nubuwwah Batam ini bergerak di bidang keagamaan, sosial, pengobatan bekam dan ruqyah sejak 2005. Dia menilai, sebagai ahlinya merasa perlu ikut andil dalam upaya pencegahan. Salah satunya dengan melakukan ruqyah di sekitar Jembatan 1 Barelang dan sekitarnya.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meniadakan tindakan bunuh diri di sekitar Jembatan 1 Barelang sampai Jembatan 6,” jelas Candra.
Ia menambahkan bahwa ruqyah tidak hanya digunakan untuk mengusir gangguan gaib, tapi juga sebagai terapi fisik dan gangguan psikis.