SUMBARKITA.ID — Larangan mudik lebaran 2021 telah resmi diberlakukan. Polri turun tangan menyekat pemudik selama masa larangan mudik berlangsung. 381 posko penyekatan didirikan, ratusan ribu personel siaga.
Pengetatan masih dilawan dengan nekat curi start mudik banyak warga. Kementerian Perhubungan mengakui ada prediksi 7 persen atau 18 juta warga akan tetap pulang kampung.
Ribuan santri juga sudah lebih dulu pulang, menyusul kemudian belasan ribu TKI kembali ke tanah air.
Paling anyar, kemarin dilaporkan sebanyak 85 warga dari China dengan bebas masuk Indonesia dengan menggunakan pesawat sewaan.
Laporan sebelumnya juga menyebut 454 WN India masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Padahal India saat ini tengah menjadi sorotan global akibat ‘Tsunami Covid-19’ dan juga mutasi varian B1617. 200 ribu orang lebih meninggal di sana.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai ada ketidakberaturan antara kebijakan dengan fakta di lapangan. Cenderung kontraproduktif.
Hermawan menilai warga sudah jenuh dengan kondisi covid-19 dengan segala aturan timpang tindihnya.
Hermawan menyebut pemerintah tak sekali dua kali mengeluarkan kebijakan yang tidak selaras antar kementerian dan lembaga.
“Pemerintah di satu sisi menetapkan mudik dilarang, tapi di sisi lain instrumen pemerintah lain tidak sejalan dalam kebijakan, dan itu banyak sekali. Ada WNA masuk namun mobilitas dalam negeri jelas dilarang. Jadi sama saja akan ada peningkatan kasus, berpotensi besar,” kata Hermawan dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (6/5).
“Sekarang kemungkinan yang sudah mudik di luaran sana, banyak,” imbuhnya.
Selanjutnya di halaman berikutnya