SUMBARKITA.ID — Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain angkat bicara soal pro dan kontra kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB).
Melalui cuitan di akun Twitternya, Tengku Zulkarnain, menjelaskan, angka masyarakat yang menjadi korban dan terpapar Covid-19 di Indonesia melewati angka 200.000 jiwa. Hanya saja, kata dia, dari jumlah korban yang terpapar itu, yang dianggap bersalah Anies Baswedan.
“Korban Terpapar Covid 19 di Indonesia melewati angka 200.000 jiwa. Dan yg dibully dianggap bersalah Gubernur DKI Jakarta. Memangnya 200.000an korban itu semuanya warga Jakarta?, “cuitnya, Jumat (11/09/2020).
Dia juga mempertanyakan, apakah Anies Baswedan itu merangkap Presiden RI. “Terus Gubernur Jakarta itu merangkap Presiden RI kah? Lha, Presidennya kemana, tidak mrk bully…?,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, penerapan PSBB secara ketat oleh Anies tersebut karena menilai tak hanya kasusnya yang meningkat, jumlah kematian akibat covid-19 mengalami peningkatan pula.
Kebijakan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut, ditanggapi pula pegiat media sosial Denny Siregar.
Menurutnya, gerakan Anies Baswedan mirip emak-emak yang naik metik, sein kiri namun belok kanan.
“Gerakan @aniesbaswedan sedikit, tapi mematikan..Mirip gerakan emak2 naik metic pasang sein kiri belok kanan. Kendaraan dibelakang akhirnya tabrakan..
Cuman Tuhan dan Anies yg tahu apa yg ada dalam pikirannya,” cuitnya.
Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa akan menarik ‘rem darurat’ setelah penularan covid-19 di Jakarta semakin tinggi. Penerapan PSBB akan kembali dilakukan pada awal-awal corona.
“Yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu, bukan lagi PSBB transisi tapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu,” ucap Anies. (DJ/SK)