Beragam potret buram yang terjadi tersebut diduga berdampak kepada peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Limapuluh Kota. Indikasinya, terjadi penurunan IPM dari tahun ke tahun.
Diketahui, pada 2021 IPM Limapuluh Kota berada di peringkat 12 dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Pada 2022 turun ke peringkat 13 dan menjadi peringkat 15 pada 2023.
Banyak pihak menilai buramnya dunia pendidikan Limapuluh Kota dalam tiga tahun terakhir merupakan bukti kegagalan kepemimpinan bupati Safaruddin. Benarkah?