“Inyok maciak sajam dak? berarti inyo salah satu pelaku tawuran yang melawan ang. Berarti kalian bacakak antar duo geng. Korban inyo surang (Dia membawa senjata tajam tidak? berarti dia salah satu pelaku tawuran yang melawan kamu. Berarti kalian tawuran antar dua geng dan yang menjadi korban dia sendiri),” tanya David lagi.
Pelaku membenarkan semua pertanyaan tersebut dan mengatakan bahwa Farel membawa batu.
Lebih lanjut, David juga menanyakan siapa dan senjata apa yang digunakan untuk membacok Farel.
“Apo namo geng paja tu? Ang tau sia pelaku bacoknyo tu? pakai samurai, celurit? Ang memberikan keterangan sebenar-benarnya yo, tanpa rasa paksaan (Apa nama geng dia? kamu tahu siapa pelaku yang membacok Farel? Pakai samurai atau celurit?. Kamu memberikan keterangan sebenar-benarnya kan, tanpa rasa paksaan),” ujarnya lagi.
Pelaku kembali menjawab bahwa dua geng yang terlibat tawuran adalah geng Pegambiran dan Pampangan. Sementara itu, nama pelaku yang membacok Farel yaitu Fayen dengan menggunakan senjata samurai. Kemudian, barang bukti dibuang oleh pelaku.
“Jadi sudah kita interograsi, tidak ada beli nasi goreng, beli rokok, korban adalah pelaku tawuran, murni tawuran. Jadi, jangan salah paham lagi,” pungkas David.
Hingga berita ini tayang, Sumbarkita masih terus menghimpun informasi terbaru terkait peristiwa tersebut.
View this post on Instagram