Ia aktif menulis tentang hukum, politik, antikorupsi, dan kenegaraan di berbagai media cetak mulai dari Kompas, Kotan Tempo, Media Indonesia, Padang Ekspress, Singgalang dan lainnya.
Selain menulis di media, ia juga membuat sejumlah buku subjek hukum yakni di antaranya Perubahan UUD 1945: Perubahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Keputusan Mahkamah Konstitusi dan buku Pembaruan Partai Politik di Indonesia: Demokrasi Internal Partai Politik.
Feri Amsari masuk dalam kelompok kerja yang sama dengan Bivitri di Tim Percepatan Reformasi Hukum Kemenko Polhukam.
Ia juga tergabung dalam sebuah firma hukum bernama Themis Indonesia, bersama sejumlah pakar hukum kondang lainnya, seperti Usman Hamid, Nanang Farid Syam dan Fadli Ramadhanil.
Demikian profil dari Feri Amsari seorang pakar hukum tata negara berdarah Minang.
Untuk diketahui, film dokumenter berjudul Dirty Vote merupakan film yang mengungkapkan kecurangan Pemilu 2024.
Ada 20 lembaga yang terlibat dalam pembuatan film tersebut, di antaranya Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, LBH Pers, YLBHI, Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia dan lainnya.