Di sana juga terdapat lemari besi yang sangat besar, yang dulu digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, termasuk emas moneter.
Arsitektur gedung ini mencerminkan gaya kolonial Belanda dengan ciri khas seperti penggunaan material bangunan lokal, ornamen-ornamen bergaya Eropa, dan desain yang mencerminkan kekuatan serta kestabilan institusi keuangan pada masa itu.
Saat ini, gedung ini sering kali menjadi objek wisata dan menjadi bagian dari upaya pelestarian warisan budaya. Gedung ini tidak hanya menarik bagi mereka yang tertarik dengan sejarah ekonomi dan keuangan, tetapi juga bagi mereka yang mengapresiasi arsitektur kolonial dan sejarah Kota Padang.
Sebagai salah satu bangunan penting pada masa kolonial, gedung ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat keuangan tetapi juga sebagai saksi sejarah dari perkembangan ekonomi dan administrasi di Sumatera Barat selama masa penjajahan Belanda hingga setelah kemerdekaan.