Sumbarkita – Sumatera Barat (Sumbar), khususnya Ranah Minangkabau terkenal dengan kekayaan adat dan tradisinya yang menarik, terutama dalam hal pernikahan.
Salah satu tradisi pernikahan yang cukup unik adalah Marapulai Basuntiang, sebuah ritual pernikahan yang hanya bisa ditemukan di Nagari Inderapura, Kecamatan Air Pura, Kabupaten Pesisir Selatan.
Berikut penjelasan selengkapnya mulai dari sejarah, keunikan, hingga makna yang terkandung di dalamnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Sejarah Tradisi Marapulai Basuntiang
Tradisi ini berawal dari sebuah peperangan yang terjadi pada abad ke 14 di wilayah Inderapura. Pada waktu itu, Inderapura yang merupakan sebuah kerajaan didatangi oleh pasukan musuh. Ketika pasukan musuh tiba, masyarakat Inderapura menyambut mereka dengan tari-tarian yang diiringi oleh para anak daro yang memakai suntiang.
Raja dari pihak lawan merasa tertarik dengan salah satu anak daro itu hingga akhirnya orang dari Inderapura kemudian memakaikan suntiang kepada lawan tersebut. Sejak saat itu, tradisi Marapulai Basuntiang menjadi tradisi yang masih dipertahankan sampai sekarang.
Keunikan Suntiang Marapulai
Jika dilihat lebih dekat, suntiang yang dipakai oleh marapulai terlihat berbeda dengan suntiang yang biasa dipakai oleh anak daro. Suntiang marapulai lebih kecil, motif yang lebih besar, dan memberikan kesan tegas serta wibawa.
Hal ini berbeda dengan suntiang anak daro yang lebih tinggi, lebih lebar, dan menggambarkan keindahan dan kelembutan.