Sumbarkita — Masyarakat Kecamatan Batang Kapas mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk memperbaiki jembatan dan irigasi yang rusak akibat banjir pada 7-8 Maret 2024.
Aspirasi masyarakat tersebut disampaikan Camat Batang Kapas, Legiandru, dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) rencana kerja pemerintah daerah Pesisir Selatan 2026 tingkat kecamatan tersebut, Rabu (5/3).
“Kecamatan Batang Kapas merupakan kecamatan yang terdampak cukup parah akibat banjir pada Maret 2024. Terdapat lima jembatan yang rusak akibat banjir itu. Empat jembatan di antaranya sudah diperbaiki. Tersisa satu jembatan yang belum diperbaiki, yaitu Jembatan Inunang di Nagari IV Koto Hilie,” tuturnya saat membuka musrenbang itu di kantor camat setempat.
Legi menyampaikan bahwa masyarakat Nagari IV Koto Hilie berharap Jembatan Inunang segera diperbaiki karena digunakan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil bumi ke pasar. Menurutnya, jembatan itu urat nadi ekonomi petani setempat.
Legi juga menyampaikan bahwa masyarakat berharap Pemprov Sumbar memperbaiki Irigasi Taratak Tempatih, yang rusak diterjang banjir pada Maret 2024. Akibat rusaknya irigasi itu, kata Legi, petani di Nagari Taratak Tempatih IV Koto Mudiek dan Nagari IV Koto Mudiek susah untuk mendapatkan air untuk bersawah.
“Awalnya petani di dua nagari itu bergantung kepada irigasi Taratak Tempatih untuk mendapatkan air. Namun, karena irigasi tersebut rusak, petani terpaksa bersawah dengan mengandalkan air hujan. Sejak irigasi itu rusak, baru satu kali petani panen,” tuturnya.
Selain itu, dalam musrenbang tersebut, kata Legi, disampaikan beberapa usulan lain. Ia mengatakan bahwa Kepala UPT Puskesmas Pasar Kuok mengusulkan perbaikan halaman puskesmas. Adapun Wali Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, katanya, mengusulkan perbaikan jembatan menuju Dusun Labuang Baruak di Kampuang Sungai Bungin dan pengaspalan jalan dusun tersebut.
Legi menambahkan bahwa musrenbang tersebut bertema “Penguatan Basis Agrikultur dan Sektor Strategis untuk Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Ia menyebut musrenbang tersebut diikuti 120 orang, termasuk perwakilan sembilan nagari di Kecamatan Batang Kapas. (HA)