Sumbarkita – Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, menghadiri langsung peresmian Masjid Muhajirin yang terletak di Komplek Graha Agung, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Minggu (25/5/2025).
Masjid ini sebelumnya berstatus sebagai musala dan kini resmi naik status menjadi masjid untuk memenuhi kebutuhan jemaah yang kian bertambah.
“Ini adalah musala yang telah berkembang menjadi masjid. Kompleknya terus tumbuh, jumlah penduduk meningkat, jemaah bertambah, dan warga mengusulkan agar status musala dinaikkan. Alhamdulillah, kini sudah disetujui Kemenag dan tinggal menunggu SK dari Pemko,” ungkap Muharlion.
Ia menegaskan bahwa peresmian ini merupakan bentuk komitmen kolektif antara masyarakat dan pemerintah dalam memperkuat peran rumah ibadah di tengah kehidupan warga.
“Ini bukan sekadar perubahan status, tapi bentuk kemajuan kesadaran umat akan pentingnya keberadaan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan sosial,” tambahnya.
Peresmian Masjid Muhajirin sejalan dengan semangat DPRD Kota Padang yang baru saja mengesahkan Perda Nomor 03 Tahun 2025 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Masjid. Perda ini diinisiasi sebagai dasar hukum untuk memperkuat fungsi masjid, termasuk dalam aspek pembinaan umat, sosial kemasyarakatan, dan edukasi keagamaan.
Muharlion menjelaskan bahwa perda tersebut lahir dari gagasan besar menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas umat yang holistik.
“Awalnya kami rumuskan konsep Masjid Paripurna, agar pemerintah bisa hadir secara lebih konkret dalam mendukung masjid mulai dari anggaran, program pembinaan, hingga insentif untuk guru TPA dan imam masjid,” terangnya.
Sejalan dengan itu, Pemko Padang saat ini tengah mendorong pengembangan program Smart Surau, sebuah inisiatif digitalisasi masjid yang dirancang untuk memperkuat peran rumah ibadah dalam pembinaan generasi muda dan kegiatan sosial.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, sebelumnya menegaskan bahwa Smart Surau bertujuan menjadikan masjid ramah anak dan remaja, dengan pendekatan digital serta kegiatan edukatif seperti Subuh Mubarokah, pelatihan remaja, hingga pembelajaran berbasis teknologi.
“Masjid harus adaptif. Bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan karakter, sosial, bahkan ekonomi masyarakat,” ujar Fadly.
Program Smart Surau ini menargetkan digitalisasi 116 masjid dan rumah ibadah lainnya di Kota Padang pada 2025, dan 1.000 masjid secara bertahap hingga 2030.
Peresmian Masjid Muhajirin menjadi bagian dari semangat kolektif ini. Dengan bertambahnya jumlah masjid yang aktif dan terfasilitasi, Pemerintah Kota Padang bersama DPRD berharap dapat terus menjadikan rumah ibadah sebagai pusat peradaban yang hidup di tengah masyarakat.