Sumbarkita – Kondisi jalan lintas provinsi yang melintasi Nagari Koto Gadang, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, kini semakin memprihatinkan. Jalan yang rusak parah dipenuhi lubang, kerap mengancam keselamatan pengguna jalan.
Pantauan di lapangan pada Rabu (28/5/2025), kerusakan jalan diduga disebabkan oleh aktivitas truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) milik sejumlah perusahaan sawit, seperti PT TKA, PT KSI, dan perusahaan lainnya yang ditengarai mengangkut muatan melebihi kapasitas atau over tonase.
Menanggapi kondisi tersebut, anggota DPRD Dharmasraya, Irzal Riyanto, menyatakan kekecewaannya terhadap pihak perusahaan yang dinilai abai terhadap keselamatan masyarakat.
“Tindakan perusahaan yang beroperasi di sini hanya menganggap sepele kemaslahatan masyarakat Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar ini. Jalan yang awalnya aspal bagus dan mulus, sekarang telah hancur dan berlubang akibat truk truk yang over tonase dan melanggar rambu-rambu lalu lintas,” ujar Irzal, Kamis (29/5).
Irzal menambahkan, perbaikan yang dilakukan perusahaan pun tidak memadai. Jalan yang rusak hanya ditambal dengan tanah berbatu, yang pada musim panas menyebabkan debu tebal, dan saat hujan menjadi licin serta berbahaya bagi pengguna jalan.
Selama ini, kata Irzal, masyarakat telah meminta kepada pihak perusahaan agak memperbaiki jalan dengan cara diaspal kembali hingga tembus ke batas Kabupaten Solok Selatan.
“Kondisi jalan hancur ini sudah sangat lama, sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Kita dari masyarakat sudah melakukan beberapa kali pemanggilan dan teguran terhadap pihak perusahaan. Bahkan sudah dibuatkan juga kesepakatan. Namun kondisi ini masih terus seperti ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Dharmasraya, Catur Eby, mengatakan bahwa pihaknya telah memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi jalan rusak.
“Rambu-rambu sudah ada. Apalagi yang harus dipedomani oleh pengguna jalan selain rambu? dan jika melanggar lalu lintas, maka untuk penindakan dilakukan oleh pihak kepolisian,” ujar Catur Eby.