SUMBARKITA.ID — Pasca heboh diberitakan hilang dibawa kabur dukun, Veni (22), mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Universitas Negeri Padang (UNP) tiba-tiba muncul memberikan klarifikasi melalui media sosial.
Veni membantah telah dibawa kabur. Ia menyatakan kepergiannya bersama sang dukun didasari oleh keinginan sendiri.
“Saya pergi dari rumah atas keinginan sendiri dan rencana kami berdua,” kata Veni dilihat Sumbarkita.id dari video yang beredar di Grup WhatApps, Rabu (21/7/2021).
Dalam video itu Veni mengaku saling menyayangi, dan telah menikah dengan dukun bernama Candra yang dilaporkan melarikan dirinya tersebut di Kayu Aro Kerinci pada 14 Juli 2021.
Menanggapi pernyataan telah menikah tersebut, Rektor UNP Ganefri mengatakan menikah saat masih kuliah bukanlah sesuatu yang dilarang oleh kampus. Meski demikian, mahasiswa tetap berkewajiban mengikuti semua aturan dari kampus.
“Mahasiswa menikah boleh-boleh saja tetapi tetap melaksanakan tugas akademik dan tidak meninggalkan tanggung jawab kampus, yaitu tidak meninggalkan tempat KKN tanpa izin. Jika hal tersebut dilakukan, tentu akan ada sanksi. Meski KKN dilakukan di daerah domisili masing-masing mahasiswa” terang Ganefri.
Ia menegaskan, masalah pernikahan adalah urusan pribadi mahasiswa dan keluarganya.
“Tetapi statusnya sebagai mahasiswa, yang bersangkutan tetap harus mengikuti KKN. Jika tidak, ia akan mengulang KKN lagi atau gagal dalam pelaksanaan KKN-nya,” kata dia.
Ia berharap dalam pelaksanaan KKN yang tidak lama lagi akan usai, tidak ada kejadian serupa yang akan terjadi.
“Kita lebih dorong mahasiswa untuk jadi duta pelaku perubahan untuk situasi pandemi. Bisa menjadi contoh atau role model dalam mematuhi protokol kesehatan, atau sebagai edukator yang memberikan pemahaman dalam masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Veni dilaporkan hilang dan diduga dibawa kabur oleh Candra seorang dukun di Koto Rawang Nagari Lakitan Timur Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan. Veni saat dilaporkan hilang tengah KKN di kampung Tampunik pada Selasa (13/7/2021).
“Veni tidak kunjung pulang sejak pergi KKN. Ketika dihubungi, nomor kontaknya sudah tidak aktif. Diduga dibawa kabur dengan bujukan,” kata salah seorang saudara korban kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Atas kejadian itu, pihak keluarga Veni kemudian melapor ke Polsek Lengayang Pesisir Selatan. (ag/sk)