Sumbarkita — Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) meminta kepada pengelola RSUD Sungai Dareh, Dharmasraya, untuk mengevaluasi dan menginvestigasi penanganan pasien.
Wakil Rektor III Undhari Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Humas, Amar Salahuddin, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan permintaan itu karena menuding RSUD Sungai Dareh lamban menangani dua mahasiswa Undhari, korban kecelakaan, yang dirujuk ke RSUD tersebut. Karena lambannya penanganan rumah sakit tersebut, kata Amar, satu mahasiswanya meninggal, sedangkan satunya lagi baru dioperasi setelah ditunda berjam-jam.
“Kami juga berharap RSUD Sungai Dareh memberikan sanksi dan pembinaan terhadap petugas yang menunjukkan kurangnya tanggung jawab dan empati. Saat kami meminta kejelasan tentang kapan mahasiswa kami korban kecelakaan dirujuk ke Padang, pegawai administrasi RSUD yang menyatakan, ‘Baa kok dak apak sajo langsung maantaan ka Padang? Pernyataan tersebut sangat tidak pantas dan mencerminkan minimnya empati di tengah kondisi kritis pasien. Kalimat seperti itu tidak menujukkan empati kepada korban kecelakaan,” tuturnya di Dharmasraya pada Senin (5/5).
Selain itu, Amar meminta pengelola RSUD Sungai Dareh untuk memperbaiki sistem rujukan dan komunikasi antarfasilitas kesehatan agar tidak bergantung pada konfirmasi informal seperti aplikasi pesan. Ia menyampaikan permintaan itu berkaitan dengan alasan petugas RSUD tersebut tentang belum dirujuknya mahasiswa Undhari korban kecelakaan ke rumah sakit di Padang.
“Kami menyesalkan lambannya RSUD merujuk Peri ke Padang. Sejak pukul 08.45 WIB semua administrasi pasien telah dinyatakan lengkap untuk dirujuk ke rumah sakit di Padang. Namun, hingga pukul 12.00 WIB tidak ada kepastian rujukan dari pihak RSUD. Salah satu alasan yang disampaikan RSUD ialah belum adanya tanggapan dari rumah sakit tujuan melalui WhatsApp,” ucap Amar.
Amar mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan harapan itu kepada pengelola RSUD Sungai Dareh sebagai bentuk keprihatinan dan upaya perbaikan terhadap pelayanan kesehatan darurat di Dharmasraya. Ia berharap peristiwa serupa tidak terulang.
Sebelumnya diberitakan bahwa satu dari dua mahasiswa mahasiswa Undhari yang kecelakaan meninggal dunia. Undhari menuding hal itu terjadi karena lambannya penanganan RSUD Sungai Dareh terhadap korban kecelakaan.
Amar mengatakan bahwa kecelakaan terjadi pada Senin (5/5) pukul 03.00 WIB, di depan Kampus Undhari, Jalan Lintas Sumatera km 18, Jorong Sungai Lomak, Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru. Ia menceritakan bahwa Peri bersama rekannya, Al Huda, mengendarai sepeda motor Honda Beat untuk membeli makanan ke warung nasi. Kemudian, kata Amar, dari arah Padang datang mobil minibus Daihatsu yang membawa ikan, lalu menabrak motor mahasiswa tersebut.