SUMBARKITA.ID – Pornografi ternyata punya efek lebih besar daripada narkoba. Efek tersebut bisa memengaruhi otak seseorang dalam sekejap.
“Bahkan, saat anak baru satu kali melihat gambar maupun video porno, otak akan merekam apa yang dilihatnya,” demikian kata Humas dan Ekspedisi Sahabat Generasi, Siti Hadjir, di sela-sela acara National School Training “Fight The New Drugs” di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Lalu, bagaimana dampak pornografi?
Sangat besar! Terutama dampak bagi otak yang mengonsumsinya. Bahkan, dampak pada kecanduan pornografi bagi otak lebih besar dibandingkan dengan kecanduan narkoba maupun rokok.
Pornografi juga menimbulkan rasa ingin tahu dan kecanduan, sama seperti rokok maupun narkoba. Bagi yang sudah kecanduan, akan sangat sulit untuk lepas dari candu pornografi ini. Selain itu pornografi dapat merusak kondisi kejiwaan seseorang.
Ahli Bedah Otak dari AS, Dr. Donald Hilton mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya.
Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak.
Dr. Mark Kastelmen penulis buku “The Drugs of The Millenium” memberi nama pornografi sebagai visual crack cocain atau narkoba lewat mata. Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 6 alasan pornografi lebih bahaya dari narkoba:
1.Tidak perlu perlu transaksi
Ada kalanya pemakai narkoba mengenal barang haram itu dari orang lain, bisa dari kawan, sahabat, saudara, dan lainnya. Mayoritas para pemakai mengenal narkoba dari orang-orang dekatnya dan pergaulan yang tak beres.Tapi, seorang anak bisa mengenal pornografi tanpa harus mendapat dorongan dari orang lain.