Sumbarkita – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman, Yota Balad, merespons pernyataan Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman soal ASN berkhianat kepada negara atau makar. Yota Balad mengatakan pernyataan Roberia menyesatkan dan diduga ada muatan kepentingan politik.
Sebelumnya Roberia menyebut 38 orang ASN di Pemko Pariaman diduga melakukan makar. Buntut tindakan makar itu, Roberia mengangkat Plt Sekda Kota Pariaman yang baru, yakni Yaminu Rizal menggantikan Yota Balad.
Roberia mengatakan, pengangkatan Plt Sekda merupakan kebutuhan mendesak untuk mengusulkan KUA-APBD 2025 ke DPRD Kota Pariaman.
Yota Balad menyebut pernyataan Roberia sebagai sebuah serangan karena dikeluarkan di masa-masa tahapan Pilkada 2024. Diketahui, Yota Balad merupakan Bakal Calon Wali Kota Pariaman yang diusung oleh partai Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Gerindra. Dia juga diusung oleh Nasdem dan PPP.
“Saya menyebut itu serangan, karena dia (Roberia) mengatakan bahwa tindakan kami itu adalah makar. Saya tegaskan kalau saya berhenti menjadi sekda itu atas keinginan saya sendiri, dan saya yang mengajukan cuti di luar tanggungan negara,” kata Yota Balad, Rabu (4/9).
Yota Balad kemudian mengulas asal muasal pernyataan Roberia soal pembangkangan atau makar tersebut. Dia bilang, saat menjabat Sekda Pariaman dirinya sangat menghormati Roberia sebagai Pj Wali Kota.
Seiring berjalannya waktu, Yota menilai ada kebijakan Roberia kurang sesuai dengan organisasi perangkat daerah (OPD). Menurutnya, kebijakan itu perlu dibicarakan ulang dengan OPD terkait.
“Namun kebijakan itu masih terus dilakukan, sehingga ada penolakan dari puluhan OPD. Itu awal mulanya terjadi situasi yang tidak kondusif di Kota Pariaman, sehingga membuat para ASN tidak fokus bekerja,” ujarnya.