PARIAMAN, SUMBARKITA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Kota Pariaman. Hingga Juli 2022, dinas kesehatan setempat telah menemukan 103 kasus DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman Rio Ari Sandi mengungkap lonjakan kasus beberapa waktu belakangan disebabkan masih abainya masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Saat ini menurut Rio, masyarakat masih kurang aktif dalam memberantas sarang nyamuk penyebab DBD.
“Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) harus dilakulan dan menjaga kebersihan lingkungan amat penting sebagai upaya meminimalisir terjadinya DBD,” kata Rio, Kamis (18/8/2022).
Selain itu, tingginya curah hujan di Kota Pariaman juga menjadi penyebab banyaknya kasus DBD. Genangan air hujan, kata Rio, akan digunakan nyamuk untuk berkembang biak.
“Jika warga peduli terhadap kebersihan lingkungan, maka DBD bisa diatasi, bahkan tidak akan ada kasus DBD di Pariaman. Sebab itu, kami imbau kepada warga agar peduli dengan kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Dalam upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Pariaman juga telah melakukan penyemprotan di dua wilayah yang merupakan daerah terbanyak kasus DBD di Pariaman.
“Kami melakukan penyemprotan di dua lokasi yang menjadi penyumbang kasus terbanyak, yaitu di Desa Nareh dan Jalan Baru Kota Pariaman,” ungkapnya. (*)
Berita Terkait:
- Waspada, Kasus DBD di Pariaman Meningkat Tajam
- Kasus di Padang Meningkat Tajam, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar DBD
Editor: RF Asril