Ferry Koto mengatakan, Henry Subiakto yang juga merupakan guru besar Unair, harusnya membuat pernyataan yang mencerahkan. Bukan malah provokasi.
“Professor tapi koq provokator. Yang satu provokator ke MUI. Yang satu lagi ke Muhammadiyah. Professor itu mestinya jadi pencerah yang menenangkan karena ilmunya berlimpah. Agar masyarakat tak salah kaprah,” tutur Ferry Koto.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang terduga teroris di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021). Salah satunya adalah pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat bernama Zain An-Najah yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI.
Ketua MUI Pusat, Cholil Nafis mengatakan, yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari keanggotaan MUI pascaditangkap Densus 88.
Cholil mengatakan, MUI sendiri mendukung Polri memberantas teroris. MUI juga telah mengeluarkan fatwa terkait terorisme.
“Kami mendukung penegakan hukum dan pemberantasan terorisme di Indonesia. Tegakan hukum dangan tegas dan seadil-adilnya. MUI juga telah mengeluarkan fatwa anti terorisme dan membentuk Badan anti terorisme untuk menanggulanginya” ucapnya.
“Kita serahkan pada proses hukum termasuk pengadilan. Jadi kami menghormati hukum yang berlaku” katanya dilansir FIN. (*)