Sumbarkita – Di tengah masa tenang Pemilu 2024, sebuah film dokumenter berjudul Dirty Vote dirilis di akun Youtube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia pada Minggu 11 Februari 2024 pada pukul 11.00 WIB.
Movie berdurasi 1 jam 57 menit itu mengungkap berbagai kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif yang mengarah dilakukan ke salah satu paslon Pilpres 2024.
Hanya dalam satu hari Dirty Vote berhasil menembus 9,219,800 penonton. Jumlah tersebut berdasarkan pantauan terhadap tiga kanal YouTube yang mengunggah film dokumenter tersebut dalam satu hari.
Film tersebut diunggah di kanal YouTube resmi Dirty Vote dan meraup 4.324.198 penonton. Dua kanal lainnya yakni Refly Harun 1,390,402 dan PSHK Indonesia 3.505.200.
Tiga ahli hukum terlibat dalam film dokumenter Dirty Vote mengungkap berbagai bentuk skandal dalam pemilihan umum (Pemilu). Ketiganya yakni Zainal Arifin Mochtar (Akademisi UGM), Bivitri Susanti (Akademisi STH Indonesia Jentera) dan Feri Amsari (Akademisi Unand).
Dirty Vote digarap oleh Rumah produksi Watchdoc. Rumah produksi independen itu dikenal dengan karya-karya dokumenter yang tajam dan kritis diantaranya Yang Ketujuh, akarta Unfair dan Sexy Killers.
Sutradara Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono mengatakan, film itu bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
“Film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar,” kata Dandhy dalam keterangannya, Minggu (11/2/2024).