SUMBARKITA.ID — Kepala Biro Hubungan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah resmi mengakhiri pengabdiannya di lembaga antirasuah itu, Sabtu (17/10/2020).
Di akun Twitternya, Febri mengungkapkan detik-detik terakhir dirinya meninggalkan lembaga yang telah membesarkan namanya itu.
“Selamat Sabtu pagi.. Hari ini adalah hari terakhir saya sebagai Pegawai @KPK_RI dan itu jatuh di hari libur Wajah tersenyum dengan mata tersenyum,” kata Febri.
“Mulailah Saya menjalani tugas berbeda.. Bukan menguras kolam ternyata, tapi membersihkan sisa daun dari dahan mangga yang kemarin patah krn badai. Pohon yg sdg berbuah,” lanjutnya.
Febri mengungkapkan, pada hari Jumat kemarin dirinya menyempatkan bertemu dengan pegawai dan pimpinan KPK.
“Oh ya, kemarin Jumat, di hari kerja terakhir, Saya bertemu sejumlah teman2 yg kebetulan ataupun sengaja masuk kantor.. khususnya, Humas, WP-KPK dll. Ada haru, pasti. Sedih, juga. Tp harapan yg jauh lebih penting.. Saya percaya teman2 Pegawai KPK akan terus bekerja sekuat2nya,” sebut Febri Diansyah.
Mantan juru bicara KPK itu sempat menitip pesan ke pegawai KPK untuk terus bekerja memberantas korupsi di Indonesia.
“Saya percaya, masa depan KPK memang berada di tangan Pegawai KPK. Dengan catatan: masih ada Independensi thd lembaga dan terhadap mereka yg bertugas. Semoga hal ini tdk dihanguskan dan raib. Tp, kita yg di luar jg punya kewajiban menjaga KPK sebaik2nya..,” kata Febri Diansyah.
Pesan khusus juga disampaikan Febri kepada pimpinan KPK dan sejumlah pejabat struktural.
“Oh ya, Siang, setelah Jumatan, Pimpinan KPK mengumpulkan sejumlah pejabat struktural yg ada di kantor. Silaturahmi. Saat itu, Saya sampaikan terimakasih atas segala pembelajaran di KPK. Dan, Saya jelaskan juga, faktor yg mempengaruhi reputasi dan kepercayaan publik pada KPK,” jelasnya.
“Saya sebutkan juga, dari analisis pemberitaan dan media sosial, serta kombinasi review Reputasi Organisasi yg dilakukan Biro Humas, terpotret harapan publik pada KPK, yaitu: 1. KPK menangani kasus korupsi kakap (pelaku high level); 2. OTT yg dirindukan”
“3. Pencegahan yg dirasakan manfaatnya oleh masy, termasuk Sektor Sumber Daya Alam. 4. Komunikasi yg utuh tak berjarak (tidak hanya formalitas dan seremonial) pada jejaring antikorupsi. banyak hal lain lg sebenarnya.. tp saya khawatir konsentrasi menurun krn blm makan siang,” pesannya.
Febri menyebutkan selama berada di KPK, dirinya merasa menjadi manusia seutuhnya.
“Saya jg smpaikan: selama di KPK, Saya merasa menjadi Manusia. Dg segala pelaksanaan tugas & harapan agar yg dikerjakan bermanfaat bagi masyarakat.. Mmg sejak awal di KPK, kami paham, mjd Pegawai KPK bkn soal mencari penghasilan smata.” sebut Febri.
“Saya jg mengajak semua peserta pertemuan tsb untuk mengingat kembali, KPK bukan hanya milik kita yg menjabat di sini, tapi milik masyarakat Indonesia. Karena itu pulalah KPK bertanggungjawab pada publik. Apalagi UU juga mengatur begitu.” harap Febri Diansyah.
Di unggahan terakhirnya Febri juga muat foto amplop slip gaji KPK yang dulu masih dikirimkan secara fisik pada seluruh Pegawai KPK. Di amplop ini tertulis: “PENGHASILANKU BERASAL DARI RAKYAT”. (dj/sk)