Pengepul di kawasan Sungai Geringging dan Aur Malintang juga mengutarakan hal yang sama.
Muzir (40) petani di Aur Malintang mengatakan bahwa semenjak harga anjlok ia jadi malas memanen pinang.
“Ah malas kita manjat pinang (panen pinang). Tak sesuai jerihnya dengan harga, upah penat saja tak terbayar dengan harga pinang saat ini,” ujar Muzir.
Menurutnya, harga pinang per kilo bisa lebih naik sedikit jika dijual pada hari-hari tertentu.
“Nah kalau dijual di pasar harga sedikit berbeda, lebih tinggi kisaran Rp500. Namun tetap saja kurang memuaskan,” pungkasnya.