Sumbarkita – Dua warisan dokumenter di Sumatera Barat (Sumbar) ini rupanya ditetapkan UNESCO sebagai Memori Dunia bagian Asia Pasifik atau Memory of the World (MoW) for Asia and the Pasific.
Dua warisan dokumenter tersebut adalah arsip Indarung I Semen Padang sebagai pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang diajukan oleh PT Semen Padang dan manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol yang diusulkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Hal tersebut diputuskan berdasarkan Pertemuan Umum ke-10 MOWCAP yang berlangsung di Ulan Bator, Mongolia pada 6-10 Mei 2024.
Dikutip Antara, Pustakawan ahli pertama Perpusnas, Aditia Gunawan mengatakan, naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol merupakan salah satu catatan autentik yang ditulis oleh pribumi tentang ringkasan sejarah Perang Paderi dan Sumatera Barat pada abad ke-19.
Tambo Tuanku Imam Bonjol ditulis oleh Naali Sutan Chaniago, putra Tuanku Imam Bonjol. Penulisan naskah ini dilakukan oleh Naali semasa pengasingannya di Manado pada 1841.
Naskah ini menceritakan secara langsung peristiwa sejarah di Minangkabau abad ke-19 dan dianggap sebagai autobiografi Melayu pertama dalam pengertian modern.
Selain arsip Indarung I Semen Padang dan Tambo Tuanku Imam Bonjol, ada juga arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia tahun 1887-1986 yang diajukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) tercatat sebagai Memori Dunia. Ketiga warisan dokumenter Indonesia itu masuk dalam daftar memori regional dunia UNESCO.