SUMBARKITA.ID — Pemerintah Kota Pariaman telah mengusulkan dua tokoh asal daerah itu yaitu Samaun Bakri dan Bagindo Dahlan Abdullah, sebagai pahlawan nasional.
Perihal usulan tersebut mendapat kendala karena administrasi yang dilampirkan Pemkot Pariaman belum lengkap.
“Hal serupa juga terjadi pada 2019 di tingkat provinsi,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum, Selasa (8/11/2022).
Saat ini pihaknya berupaya melengkapi syarat yang diminta oleh pemerintah pusat dan provinsi sehingga pada 2023 dapat diusulkan kembali sebagai pahlawan nasional.
“Salah satu persyaratan administrasi yang menyulitkan pihaknya untuk melengkapinya yaitu terkait dengan pernah menjadi memimpin salah satu partai,” jelas M. Rum.
Untuk diketahui, Samaun Bakri lahir di Kurai Taji pada 28 April 1908 adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia merupakan teman akrab dan utusan kepercayaan presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Awalnya Samaun bekerja di kantor Residen Padang namun tidak lama kemudian ia keluar karena tidak suka dengan keangkuhan orang Belanda.
Semangat anti-penjajahannya kemudian membuat ia menjadi aktivis di berbagai partai politik di Sumbar yang kemudian bergabung dengan organisasi masyarakat Muhammadiyah setelah partai-partai politik pergerakan dibubarkan pemerintah kolonial.
Perjuangan Samaun juga dilakukan melalui media massa dengan menjadi wartawan untuk mengkritik kebijakan pemerintah kolonial sehingga membuat kontrolir Pariaman mengusirnya dari tanah kelahirannya.
Di perantauan, awalnya Medan lalu pindah ke Bengkulu dia terus berjuang dengan bergabung dan bahkan membuat media massa karena medianya sebelumnya dibredel Belanda.
Lalu pada tahun 2002, Samaun Bakri dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama oleh Pemerintah Indonesia.
Sedangkan Bagindo Dahlan Abdullah lahir di Pasie Pariaman pada 15 Juni 1895 merupakan seorang pejuang kemerdekaan dan diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta di masa peralihan kekuasaan antara pendudukan Jepang dengan Pemerintah Indonesia.
Awal pendudukan Jepang pada 1942 Dahlan diangkat menjadi Walikota Kota Istimewa Jakarta yang pada masa itu ia dinilai berperan aktif untuk memerdekakan Indonesia dengan melobi pembesar Jepang yang ada di negara ini. ***