“Pekerjaan kami hanya ini. Kami tidak tahu harus bekerja apa lagi,” katanya.
Karena mereka diusir dari Masjid Raya Sumbar, Oktavianus mengatakan bahwa mereka akan mengadu ke DPRD Sumbar. Ia meminta Epyardi sebagai petinggi DPP PAN untuk memfasilitasi mereka dengan anggota DPRD Sumbar dari PAN.
Dalam pertemuan itu Epi menyampaikan bahwa PKL Masjid Raya Sumbar berjumlah puluhan orang. Ia berharap Epyardi mengayomi dan menata PKL masjid tersebut.
Karena sudah kecewa dengan gubernur yang sekarang lantaran Pemprov Sumbar tidak memperhatikan PKL Masjid Raya Sumbar, Epi akan mendukung Epyardi dan siap membantu untuk memenangkannya.
“Dulu saya simpatisan PKS dan saya memilih Mahyeldi pada pilgub yang lalu. Saya suruh keluarga pilih Mahyeldi. Tapi kini tidak lagi,” katanya.
Mendengar keluhan dan harapan PKL Masjid Raya Sumbar, Epyardi mengatakan bahwa ia akan memperhatikan PKL tersebut dan pelaku UMKM sebagaimana yang ia lakukan di Kabupaten Solok.
“Di masjid mana saja ada pedagang yang berjualan. Jadi, pedagang di masjid tidak diusir, tetapi diatur tempat berjualannya,” ujar Epyardi.
Untuk menata PKL Masjid Raya Sumbar, Epyardi akan membuatkan mereka tempat khusus, misalnya dengan dana dari Baznas Sumbar atau dana APBD Sumbar.
“Di Kabupaten Solok saya meminta Baznas untuk memindahkan pedagang dari luar ke dalam masjid dengan membuatkan kios untuk mereka. Setahun pertama pedagang gratis menggunakan kios itu. Selanjutnya, pedagang membayar sesuai dengan kemampuan mereka,” ucapnya.
Mengenai rencana PKL Masjid Raya Sumbar untuk mengadukan nasib ke DPRD Sumbar, Epyardi akan memfasilitasi mereka dengan Fraksi PAN di DPRD Sumbar. Salah satu Wakil Ketua DPRD Sumbar merupakan Ketua DPD PAN Sumbar.